Ngimbang berarti seimbang yang dimana keseimbangan menjadi konsep dari karya ini. Karya ini menggunakan gender wayang sebagai media ungkap dan mengembangkan tekhnik bermain gender wayang yang berbeda dari sebelumnya.
Solar System merupakan rangkaian kata dengan makna tata surya. Perjalanan kreativitas bermusik direfleksikan dengan pola sirkular dari sistem tersebut. Pembaharuan berlangsung secara berkesinambungan, tiada henti ketika kita memahami esensi ekspresif pada ruang kreatif. Kesamaan proses sirkulatif, yang lama telah memotivasi langkah berikutnya. Alhasil akan menuju pada masa depan yang gemilang atau kelam, dengan sistem yang baru, atau stagnan hingga rapuh termakan usia. Memanfaatkan materi musikal tradisi dengan diolah dan diekspresikan secara inkonvensional. Mengutamakan teks musik sebagai media komunikasi. Selamat menikmati alur musik yang tercipta.
Penuangan rasa musikal akan kelakuan pribadi tertuang dalam lantunan intuisi jalannya pikiran sesaat dan terlupakan. Tak kan terulang bahkan takkan kembali terulang lagi.
Merupakan seri lanjutan dari anomali sebelumnya yang tetap menggunakan rong tapi dalam komposisi ini merupakan seri yang paling besar dan menggunakan sebanyak 15 reong dimainkan oleh tujuh orang. Eksplorasi yang ditonjolkan dalam komposisi ini adalah pada instrumen klenang yang diposisikan di tengah, dimainkan sebagai ritme pokok dan ditambah permainan melodi pada reong yang lain yang dimainkan dalam polisi melingkar. Komposisi ini merupakan pengembangan dari komposisi anomali 5 bersama teman-teman di Vancouver.
Mata kanan kiri. Mata kanan dan kiri terkadang sejalan, terkadang tidak. Memiliki sudut pandang masing-masing namun kuat dan tajam dalam pandangan.
“Bunyi kulkul secara sunah telah mengelilingi kehidupan di Bali.”
Karya musik “O” terinspirasi dari peristiwa komunikasi musikal yang ada di Bali, dan diinterpretasikan melalui komposisi musik baru pada gamelan. Karya ini melakukan pengolahan bunyi surround menggunakan instrumen kendang dan kulkul, serta mengaplikasikan sympathetic vibrations pada gamelan Bali.
Zero Sympathy merupakan salah satu bagian dari karya “O,” yang mengolah sympathetic resonance fenomena pada gamelan dan elektronik. Fenomena fisika ini dihasilkan oleh bunyi instrumen kulkul yang menghantarkan gelombang bunyi melalui molekul udara, sehingga itu dapat menggetarkan bilah pada instrumen gamelan yang memiliki frekuensi cukup dekat dengan bunyi kulkul. Sympathetic resonance ditangkap oleh sensor piezo yang ditempelkan pada bilah gamelan, lalu intensitas gelombang tersebut diperkuat menggunakan live feedback pada mixer untuk menghasilkan suara elektronik.
Pada rekaman ini, bagian Zero Sympathy dipublikasi terpisah dengan karya “O”. Itu dikarenakan ingin mengembangkan teknik komposisi ini lebih jauh lagi, yakni tidak hanya dimainkan oleh satu orang musisi saja, namun juga melibatkan beberapa orang musisi lagi untuk turut memainkan instrumen kulkul.
Special thanks to Pura Purusada for allowing us record in their space.
Recording session coordinator(s): Ni Made Ayu Dwi Sattvitri (Sattvitri), I Putu Gede Sukaryana (Balot), I Made Aristanaya (Aris)
Recording date(s): 2018/08/19
Recording location(s): Pura Purusada, Kec. Mengwi, Desa Kapal, Kab. Badung
Audio recording: I Putu Gede Sukaryana (Balot), Jonathan Adams
Video recording: I Putu Sukaryana (Balot), Lisa Schlenker
Crew: Pande Kadek Ega Sasdicka (Dega), I Wayan Situbanda (Banda), I Wayan Ari Widyantara (Arik Pejeng)
Audio mixing: Jonathan Adams
Audio mastering: Jonathan Adams
Video editing: I Putu Gede Sukaryana (Balot)
Photography: Jonathan Adams, Lisa Schlenker
Cover art: Jonathan Adams