Insitu Recordings

Insitu Recordings

Explorasi

Resonance

Open Albums (Growing Playlists)

Insitu Sessions Volume 5

Kompilasi dari semua karya yang dilakukan di Insitu Session kuartalan 30 April 2017 di Sanggar Kembang Ceraki, Desa Beraban, Tabanan, Bali.
Edisi ke-5 dari seri Insitu Sessions yang sedang berlangsung, direkam di Sanggar Kembang Ceraki di Desa Beraban, Tabanan, menonjolkan seniman-seniman internasional yang kontribusinya memperlihatkan beragam strategi komposisi, tekstur-tekstur, dan instrumentasi. Dari yang sepi dan abstrak sampai musik yang mudah dikenal dan diterima, kumpulan ini mengandung koleksi karya-karya yang paling beragam sampai saat ini. Yang disoroti adalah vokal yang mengharukan dari Kawamura Koheysai dalam Hoshi Wo Mite Nemurimasyo, Perspektif dari Yan Priya Kumara Janardhana, sebuah karya yang sangat terperinci dan terinspirasi dari tabuh Gambang Kuta karya I Wayan Lotring, dan melodi-melodi yang menggugah dari I Gusti Made Darma Putra dalam karya Turning Back Time, dimainkan menggunakan gender wayang.
Juga tersedia dalam CD dan DVD di lokasi tertentu. Hubungi kami untuk detailnya.
Imprint: Explorasi
Released: 2017/12/19
Length: 45 menit

Track Details

1. Hoshi Wo Mite Nemurimasyo
Konsep karya ini adalah sebuah lagu yang biasa digunakan untuk pengantar tidur bayi. Musikal karya ini menggunakan rhythm 6/8. Itu merupakan sebuah rhythm yang banyak digunakan dalam musik-musik di Asia khususnya Jepang, namun rhythm itu tidak ditemukan dalam musik Bali. Jadi dalam karya ini ingin menggabungkan struktur musik Jepang dengan musik Bali.
Komposer: Kawamura Koheisai (Kohey)
Vokal: Kawamura Koheisai (Kohey)
Grup: Kembang Ceraki
Terompong: I Gede Putu Gita Kumara Putra (Gestok), I Putu Gede Sukaryana (Balot)
Jegog: Kadek Agung Krisna Maha Yana (Agung), I Wayan Andi Pratama (Andik)
Jublag: I Made Priadi Sentosa (Dek Pri), I Made Alit Widiarsana (Alit)
2. Keselarasan Abu
Maksud karya ini sebagai sebuah embrio, atau sebuah percobaan pertama dari ide yang simple: membuat musik microtonal untuk instrumen-instrumen gamelan. Sebagai orang asing dengan telinga Barat, gamelan terdengar seperti memungkinkan banyak hasil apabila tangga nada dari barengan-barengan gamelan yang berbeda dapat digabungkan. Saya berusaha untuk menemukan nada-nada yang mirip pada beberapa macam gamelan dan mengorientasikan proses penciptaan pada nada-nada tersebut. Namun, intuisi akan mendominasikan pada akhirnya. Hasilnya mengingatkan saya dengan melarut dalam harmoni-harmoni yang berkabut dan tidak nyaman. Tiga musisi, tiga tangga nada, tiga bagian, tiga menit.
Komposer: Laurent Bellemare (Loreng)
Instrumen: selonding gong and kempul (4 tungguh), gender wayang (2 tungguh), gangsa gong kebyar (2 tungguh)
Musisi: I Putu Arya Deva Suryanegara (Arya), Daniel Kohane (Dan), Liani Rosinha (Liani)
3. Perspektif
Terinspirasi dari tabuh Gambang Kuta karya I Wayan Lotring dan memanfaatkan perspektif musisi akan melodi pokok sebagai meter dalam mengawali studi polyritme.
Komposer: Yan Priya Kumara Janardhana (Janu)
Musisi: I Wayan Ari Widyantara (Arik Pejeng), I Putu Wahyu Andika (Wahyu), I Komang Winantara (Mang Win), I Wayan Situbanda (Banda), I Wayan Yudi Artha (Yudi), I Nyoman Resa Angga Nurbawa (Mang Angga)
4. Ganjur
Ganjur merupakan singkatan dari gangsa dan kenyur. Hal itu artinya penata ingin menuangkan konsep soft dari bunyi instrumen kenyur ke dalam instrumen gangsa.
Komposer: I Komang Winantara (Mang Win)
Musisi: Putu Ayong Crisnanda Wahyu Kusuma, I Wayan Yogi Eko Martika, I Putu Wahyu Andika, I Wayan Gede Surya Adi Putra
5. Depresi
Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang memengaruhi pola pikir, perasaan, suasana hati (mood) dan cara menghadapi aktivitas sehari-hari. Ketika mengalami depresi kita akan merasa sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk beraktivitas, emosi dan menyalahkan diri sendiri. Ketika mengalami depresi, suasana hati yang sedih bisa berlangsung lama atau bahkan bisa menjadi gila.
Komposer: I Made Mondana (Mon)
Grup: #NAGi
Musisi: Nyoman Astadi Jaya Pramana (Mang Adi), I Made Agus Tara (Agus Tara), I Ketut Andre Aldi Wijaya (Andre), I Gusti Nyoman Barga Sastrawadi (Barga)
6. Turning Back Time
Karya ini memiliki konsep sebuah perjalanan panjang yang akhirnya kembali ke awal. Musik yang akan disajikan adalah penggabungan antara eksperimen-eksperimen yang dimulai 5tahun yang lalu dan berhasil digabung pada tahun ini.
Komposer: I Gusti Made Darma Putra (Gunk Ade)
Instrumen: 2 gender wayang
Musisi: I Putu Sutresna, I Gusti Made Darma Putra (Gunk Ade)
7. Semut
Sebuah kota yg besar tentu menghasilkan banyak bunyi dan suara, dari suara hewan, suara kendaraan, suara manusia dan masih banyak lagi.. Logika kami berputar dan mengatakan, di tempat kecilpun terdapat bunyi, ditempat tersempitpun ada ruang, bahkan segerombolan semut yg tak terlihat dari kejauhan nyaris tak berbunyi, tetapi ketika kita berada dekat di dalamnya, semut banyak bunyi yg kita dengarkan, banyak hal yg kita bisa rasakan. Karya kami bertajuk Semut.
Komposer: I Nyoman Adi Suardita (Jaya Nyomane)
Instrumen: 4 kantilan semara pegulingan, 2 kantilan gender wayang
Musisi: I Nengah Raditya, I Gede Arysthapriana Wirawan, I Wayan Adi Krisnayana, Putu Apri Tiarsana
8. Langit Biru
Karya ini terinspirasi dari langit biru. Di mana langit yang menggambarkan bahwa ilmu pengetahuan itu luas. Begitu juga adanya siang dan malam, hujan dan panas, langit itu akan kembali biru. Dalam komposisi ini menggunakan pola-pola pukulan yang sedikit berbeda tapi tetap memacu pada keselarasan nada pada gender wayang.
Komposer: Ni Made Ayu Dwi Sattvitri (Sattvitri)
Musisi: Ni Made Ayu Dwi Sattvitri (Sattvitri), I Putu Gede Dharma Utama, I Putu Prakash Narendra Putra A., I Kadek Agus Pusaka Adi Putra

Special Thanks

Terima kasih kepada Sanggar Kembang Ceraki untuk ijin menggunakan tempat untuk rekaman.  

Production Credits

Recording session coordinator(s): I Putu Gede Sukaryana (Balot)
Recording date(s): 2017/04/30
Recording location(s): Sanggar Kembang Ceraki, Desa Beraban, Kab. Tabanan, Bali
Audio recording: Jonathan Adams, Yan Priya Kumara Janardhana (Janu), I Putu Deva Arya Suryanegara (Arya), I Putu Gede Sukaryana (Balot)
Video recording: Jonathan Adams, Yan Priya Kumara Janardhana (Janu), I Putu Deva Arya Suryanegara (Arya), I Putu Gede Sukaryana (Balot)
Crew: I Gede Putu Resky Gita Adhi Pratista (Resky)
Audio mixing: Jonathan Adams
Audio mastering: Jonathan Adams
Video editing: I Putu Gede Sukaryana (Balot), Yan Priya Kumara Janardhana (Janu)
Photography: Jonathan Adams
Cover art: Jonathan Adams