Insitu Recordings

Explorasi

Resonance

Open Albums (Growing Playlists)

Bibit Volume 1

Kompilasi karya-karya I Made Subandi (Subandi) dan murid-muridnya di Sanggar Ceraken dan SMK 3 Sukawati (KOKAR). Juga termasuk karya klasik anomim Unduk.
Volume pertama dalam seri Bibit menyoroti komposer berbakat dan bercita-cita tinggi yang dibimbing oleh I Made Subandi—seorang seniman terkenal internasional yang telah memberikan kontribusi positif terhadap sikap dan lintasan estetika seluruh generasi. Semua karya dalam rilis ini dibawakan oleh anggota Sanggar Cerakennya sendiri atau siswa sekolah seni pertunjukan SMK 3 Sukawati (KOKAR)—tempat ia mengajar selama lebih dari dua puluh tahun. Bersama-sama, karya-karya ini mengungkapkan sejauh mana pengaruhnya dan mengisyaratkan masa depan gamelan Bali yang dibantu oleh pendekatan uniknya terhadap seni. Termasuk di dalamnya Wisnu Werdhi karya I Made Subandi dan pelegongan yang berjudul Unduk yang diaransemen untuk angklung lima nada Ceraken.
Juga tersedia dalam bentuk CD di lokasi tertentu. Hubungi kami untuk detailnya.
Imprint: Insitu Recordings
Released: 2016/09/15
Length: 78 menit

Track Details

1. Embang
Embang menggambarkan alam semesta yang penuh dengan misteri Keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang sebenarnya terdapat kekuatan maha besar yang mengatur dinamika perkembangan jagat raya ini. Pergerakan sang waktu yang mengatur adanya bulan terang (purnama) dan bulan mati (tilem) merupakan kekosongan (embang) yang selalu terjadi dalam kurun waktu 15 hari sekali. Proses tersebut memberi inspirasi untuk melakukan eksplorasi ke dalam garapan karawitan inovatif yang berjudul Embang.
Komposer: I Kadek Tunas Sanjaya (Emon)
Instrumen: Selonding / terompong semar pegulingan / reong angklung saih lima / lima gong besar / kendang / kecek / suling / kajar / gentorag
Musisi: I Kadek Tunas Sanjaya (Emon),I Wayan Antara, I Wayan Suwena (Suwena), I Putu Redyan, I Putu Jeri Kartika, I Putu Ryan Santita, I Wayan Pasek Soma Januraga, I Putu Agus Darmajaya (Godeg), Dewa Anom Gunatara, I Wayan Purwwangsa Negara (Wawan), I Gede Eka Jaya Kusuma
2. Anomali (Selendro)
Anomali merupakan sebuah musik yang menjadikan eksplorasi sebagai ide utamanya. Terinspirasi konsep musik minimax oleh komposer alm. Slamet Abdul Syukur menjadikan komposisi ini sebagai sebuah tawaran beda dari yang sudah ada sebelumnya. Mengeksplorasi khususnya instrument pencon (reong) dan dimainkan oleh 3 pemain menjadikan musik ini sebagai kelompok kecil tetapi tetap menghasilkan musik yang maksimal.
Komposer: I Putu Gede Sukaryana (Balot)
Instrumen: Pencon angklung saih lima
Musisi: I Wayana Situbanda (Banda), I Wayan Ari Widyantara (Arik Pejeng), Putu Eman Sabudi Subandi (Emon)
3. Susu Kembang
Masa yang paling indah adalah masa remaja. Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja. Karena masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, jika terarah dengan baik maka akan menjadi seorang individu yang memiliki tanggung jawab dan jika tidak maka masa depan suram yang akan menanti.
Komposer: Putu Eman Sabudi Subandi (Emon)
Reong semar: Putu Eman Sabudi Subandi (Emon), I Wayan Ari Widyantara (Arik Pejeng), I Wayana Situbanda (Banda), I Kadek Suarsana (Dek Macan)
Reong angklung saih lima: I Wayan Rudi Artana (Rudi), I Wayan Agus Suardiana (Muncul), I Komang Winantara (Mang Win), I Wayan Gede Surya Adi Putra (Adik Sukawati)
Horizontal kempur/kajar: I Putu Gede Sukaryana (Balot), I Wayan Yogi Eko Martika (Yogi Batuan)
Jegogan: I Made Sudarma (Dek Bangli), I Gede Bayu Pratama (Bayu Batuan)
Gong ndeng: I Wayan Yogi Pratama (Sogo)
Gong ndeung: I Kadek Candra Wiguna (Kadek Candra)
Gong ndung: I Komang Pasek Wijaya (Pasex)
Gong ndang: Kadek Nova Suryanatah (Nova)
Gong ndaing: I Kadek Yuda Bagaskara (Yuda)
Gong nding+ndong: Komang Sopiyan (Kopler)
4. Angka Luhung
Angklung atau Angka Lung edentik dengan angka empat yang mana angka ini patah-patah atau lung dan juga empat itu jumlah bilah angklung, Angka Luhung aksara becik pikiran becik pikayun becik.
Komposer: Putu Eman Sabudi Subandi (Emon)
Kantilan: I Kadek Yuda Bagaskara (Yuda), I Gede Bayu Pratama (Bayu Batuan)
Pemade/suling: I Wayan Gede Surya Adi Putra (Adik Sukawati)
Reong angklung saih lima/suling/kendang: Putu Eman Sabudi Subandi (Emon), I Wayan Situbanda (Banda), I Wayan Rudi Artana (Rudi), I Wayan Ari Widyantara (Arik Pejeng)
Pemade/suling: Kadek Nova Suryanatah (Nova)
Selonding nyonyong alit/pemade/suling: I Putu Gede Sukaryana (Balot)
Selonding nyonyong ageng/pemade/suling: I Kadek Suarsana (Dek Macan)
Selonding petuduh/pemade/suling: I Komang Winantara (Mang Win)
Selonding peenem/pemade/suling: I Wayan Yogi Eko Martika (Yogi Batuan)
Selonding kempur ageng alit/suling: I Wayan Yogi Pratama (Sogo)
Selonding gong ageng alit/suling: I Komang Pasek Wijaya (Pasex)
Jegogan: I Kadek Candra Wiguna (Kadek Candra), I Putu Harys Wibawa (Aris Batuyang)
Gong/gentorag: Komang Sopiyan (Kopler)
5. Prikitiuw
Tidak berpikir jelek atau bagus, yang penting berkarya entah apa hasilnya. Itulah karya prikitiuw yang merupakan ucapan spontanitas.
Komposer: I Kadek Astawa (Kadek)
Instrumen: Gangsa besi
Musisi: I Kadek Astawa (Kadek), I Wayan Purnama Gita (Pur)
6. Unduk
Unduk merupakan gending klasik dari gamelan Semar Pagulingan Desa Kamasan, Klungkung.
Komposer: Anonim
Ensemble: Angklung saih lima
Terompong: Putu Eman Sabudi Subandi (Emon)
Suling: Ida Bagus Suryadnyana (Gus Bajera), I Made Dayuh Sasmita Kusuma (Dayuh), I Komang Pasek Wijaya (Pasex), I Gede Aguswin Pratnyantika (Gus Win)
Curing: I Made Bayu Puser Bumi (Bayu), I Wayan Situbanda (Banda)
Kantilan: I Wayan Ari Widyantara (Arik Pejeng), I Putu Harys Wibawa (Aris Batuyang), (Purna Jo), I Komang Swastika (Sos)
Pemade: I Putu Gede Sukaryana (Balot), I Kadek Astawa (Astawa), I Wayan Agus Suardiana Putra (Muncul), I Wayan Rudi Artana (Rudi)
Jegogan: I Komang Ganggas Randu Dananjaya (Ganggas), I Gede Bayu Pratama (Bayu Batuan)
Kajar: Yasuko Takei (Yasuko)
Kecek: I Wayan Pande Widiana (Pande)
Kendang: I Made Subandi (Subandi), I Made Aristanaya (Aris)
Gong: Ida Bagus Anom Mandhara Giri (Gus Anom)
7. Wisnu Werdhi
Tari Wisnu Werdi adalah tari yang melambangkan sosok pemelihara yang penuh kasih sayang. Wisnu adalah lambang pemelihara dan Werdi berarti berkembang. Jadi lewat tari Wisnu Werdi kita ingin mengembangkan sifat-sifat Wisnu sebagai pemelihara yang penuh kasih sayang, wibawa dengan karisma yang tegas dan kadang satu saat Wisnu sosok yang mengkombinasi antara kasih dan tegas ketiga sifat ini dapat digambarkan dalam wujud sifat air yaitu: dalam kondisi aliran air yang tenang bening sejuk sangat didambakan oleh kehidupan manusia dan mahluk lainnya di dunia sebab tanpa ada air tidak akan ada kehidupan, namun dilain sisi ketika ada banjir atau tsunami ini adalah sifat Wisnu kroda tegas tidak bisa ditawar. Sifat-sifat Wisnu ini terwujud pada sifat Perawat dan Bidan yang disatu sisi dalam pelayanan pasien.
Komposer: I Made Subandi (Subandi)
Ensemble: Semar Pegulingan/Gender
Suling: Ida Bagus Suryadnyana (Gus Bajera), I Putu Harys Wibawa (Aris Batuyang), I Putu Agus Darmajaya (Godeg), I Putu Redyan (Redyan), I Wayan Suwena (Suwena)
Kantilan: I Made Bayu Puser Bhumi (Bayu), I Komang Swastika (Sos)
Pemade: I Wayan Ari Widyantara (Arik Pejeng), I Kadek Suastika (Sos)
Gangsa/gender pemade: I Putu Gede Sukaryana (Balot), Ida Bagus Anom Mandhara Giri (Gus Anom)
Gangsa/gender kantilan: I Made Subandi (Subandi), I Wayan Pande Widiana (Pande)
Jublag: I Wayan Surya Gede Adi Putra (Adik Sukawati), Midun
Jegogan: I Kadek Astawa (Kadek), I Komang Ganggas Randu Dananjaya (Ganggas)
Kajar: I Wayan Agus Suardiana Putra (Muncul)
Kecek: I Kadek Tunas Sanjaya (Emon)
Kendang lanang: I Putu Tiodore Adibawa (Dore)
Kendang wadon: I Made Aristanaya (Aris)
Gong: I Wayan Sukrisna Saskara (Pong)

Production Credits

Recording date(s): 2014/01/31, 2016/01/29
Recording location(s): Natya Mandala ISI Denpasar
Audio recording: Jonathan Adams
Video recording: Jonathan Adams
Crew: Shawn Sekiya [2016/01/29], Evan O’Donnell [2016/01/29]
Audio mixing: Jonathan Adams
Audio mastering: Jonathan Adams
Video editing: I Putu Gede Sukaryana (Balot)
Photography: Jonathan Adams, I Putu Gede Sukaryana (Balot), Shawn Sekiya [2016/01/29], Evan O’Donnell [2016/01/29]
Cover art: Jonathan Adams